KEPADAMU SANG PENYEBAB ALAM INI TERCIPTA

Assalamualaika Yaa... Yaa Rasul Allah…
Asslamualaika Yaa habibi Yaa Nabi Allah
Yaa Rasul Allah…

Tak henti-hentinya kulantunkan lagu dari Maher Zain yang kupikir kiranya dapat menjadi beberapa lantunan shalawat untuknya, untuknya sang revolusioner dari tanah Arab. Sejujurnya aku tak begitu suka dengan lagu yang ber-genre islami seperti lagu milik Maher Zain. aku lebih menyukai lagu Korea yang sering dibahasakan orang-orang sebagai lagu yang susah untuk mereka mengerti ketika kunyanyikan, ya bagaimana mau mengerti, mereka tidak mengerti bahasa Korea hehehe namun bukan berarti saya sangat mengerti bahasa korea.

Jika kita merujuk pada terjemahan alqur’an surah 33:56 yang berbunyi Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi, wahai orang-orang yang beriman!  Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanyadari terjemahan ayat tersebut muncul dalam benakku, siapakah Nabi ini? Siapakah Rasul Muhammad SAW? yang Allah saja bershalawat kepadanya.

Masa kecilku sudah tidak asing dengan nama-nama Nabi dan Rasul yang berjumlah 25 orang tersebut. mungkin hal ini salah satu hal yang patut untuk kusyukuri karena sejak kecil aku sering tertarik dengan kisah-kisah para Nabi, yang untuk mendapatkannya terhitung cukup mudah karena aku hanya perlu mengeluarkan budget seribu rupiah dalam satu kisah Nabi dan Rasul. Hal inilah yang sampai pada saat ini kusyukuri karena meskipun tidak mendalam tetapi aku dapat mengenal dan mengatahui kisah-kisah utusan Allah SWT yang sangat luar biasa menurutku. Yah minimal aku ingat nama-nama mereka.

Namun, apakah mengenal nama mereka saja sudah cukup? Hapal nama-nama mereka saja sudah cukup? Perlu diingat mereka ialah sang pembawa risalah dari Allah SWT, wakil yang diturunkan Allah ke bumi ini untuk menghantarkan umat manusia kembali ke Allah dengan jalan yang sebenarnya jalan. Menurut saya mengenal mereka saja belum.

Karen Armstrong sang orientalis yang notabenenya ialah yang beragama Kristiani yang juga merupakan penulis dari Buku Sejarah Tuhan dan Muhammad: Nabi zaman kita atau Annemarie Schimmel, orientalis asal Jerman mungkin pantas banyak mengetahui tentang Rasulullah karena mereka notabenenya adalah seorang pengkaji islam. Namun baiknya kita tanyakan kepada diri kita masing-masing. Apakah kita tidak merasa malu jika kita yang mengaku sebagai umat Rasulullah tidak tahu lebih banyak tentang beliau dibanding dengan seorang yang beragama nasrani? Sama halnya jika kita adalah seorang yang berasal dari daerah tertentu akan tetapi orang dari seberang pulau lebih memahami tentang budaya kita dan lebih mampu untuk menjelaskannya.

Rasulullah telah rela mengorbankan segalanya untuk umatnya, setiap malam ia beribadah dan meminta kepada Allah untuk keselamatan umatnya. Hingga kadang kakinya sendiri menjadi bengkak. Keluarga beliau juga ikut beliau korbankan untuk agama Allah ini (islam) dan tentu saja agar kelak umatnya tidak menemui kesesatan pada saat setelah peninggalannya.

Namun, selaku umat yang telah beliau perjuangkan, apa yang telah kita lakukan untuk beliau? Apa yang telah kita persembahkan untuknya? Sebagaimana ia telah mempersembahkan diri dan keluarganya. Yang kita lakukan hanya mengakuinya sebagai penuntun kita ke jalan Allah SWT tanpa melakukan hal yang sebenarnya yang beliau inginkan. Jangankan melakukan hal itu, mengenal beliau saja mungkin hanya sebatas nama saja. Orang nasrani contohnya lebih bisa menjelaskan banyak tentang beliau. Mungkin kita lebih mengenal artis atau seseorang yang kita idolakan, tanpa menyadari bahwa ada sosok yang harusnya lebih kita idolakan. Sosok yang jelas-jelas sudah memperjuangkan kita di hadapan Rabbnya.

Maka dari itu mulailah untuk lebih mengenalnya, mencari tahu tentangnya dan perbuatan-perbuatannya, bershalawat kepadanya dan memperjuangkan nilai-nilai yang beliau perjuangkan. Karena mengakui tak cukup hanya diungkapkan dengan lisan akan tetapi perlu pengaktualisasian dari apa yang telah kita katakan, bukankah suatu ketidak-wajaran jika orang lainlah yang menjelaskan tentang diri kita.

Shallu ‘ala nabi shalawat…

Terima kasih.

Pondok Ansika, 18 April 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yusuf & Zulaikha karya Hakim Nuruddin Abdurrahman Jami

Engkau

Perkawinan Makro